Mengelola Krisis Komunikasi Sama Pentingnya Dengan Mengelola Krisis Itu Sendiri

Era digital yang laju menghadirkan banjir informasi di tengah masyarakat. Indeks literasi yang belum berkenan mengakibatkan masyarakat kini sulit membedakan mana fakta dan mana informasi yang direkayasa. Alih-alih membuat pencerahan, belakangan malah mengakibatkan kesesatan dan ketidakberimbangan dalam memahami informasi.

Kita tentunya sering menemukan hal viral lalu tiba-tiba menimbulkan social judgment yang tidak tepat dari publik (baca: netizen). Beberapa hal malah menjadi cukup jauh dari konteks. Jika tidak diantisipasi, reputasi yang Anda bangun berpotensi tercederai oleh disinformasi, lalu membuat kerusakan yang lebih besar dibanding dengan kerusakan yang timbul oleh krisis itu sendiri.

Atas dasar pengetahuan tersebut kami memahami bahwa krisis komunikasi bukan hanya tentang menanganinya, tetapi juga mempersiapkannya. Di tengah peningkatan ketidakpastian global, maka langkah antisipasi adalah kunci.

Langkah-langkah di bawah adalah aplikasi yang sering kami lakukan dalam menangani krisis:

  • Identifikasi kemungkinan krisis dari berbagai sudut pandang.
  • Siapkan berbagai skenario krisis.
  • Ketahui pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan krisis.
  • Prediksi dampak kerusakan jika krisis terjadi.
  • Tentukan value yang ingin dipertahankan saat krisis.

Dengan begitu, meskipun krisis sulit ditebak, skenario yang matang akan sangat membantu kita melakukan mitigasi sekaligus meminimalisir dampaknya. Kami bersyukur memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani berbagai krisis di berbagai institusi besar di Indonesia, seperti:

  • Kerusakan lingkungan akibat eksplorasi energi
  • Meningkatkan herd immunity di masa COVID-19.
  • Ketahanan pangan.
  • Transformasi energi.
  • Pemilihan umum.
  • Kualitas alat kesehatan.
  • Dan masih banyak lagi.

Keberagaman tantangan tersebut memaksa kami menerapkan penanganan melalui sebuah framework bernama Emergency Planning Framework. EPF memberi panduan terhadap struktur berpikir dan cara bekerja kami dalam menghadapi berbagai macam krisis bersama partner kami.

Kesimpulan:

Krisis lebih mudah ditangani jika ada pola dari masa lalu. Namun, krisis bisa menjadi rumit jika ada pihak yang mengganggu tanpa motif yang tidak Anda ketahui.