Terus Beriklan Meski Jadi Alat Diplomasi

Mie instan kebanggaan Indonesia ini bahkan digadang-gadang menjadi alat diplomasi bagi para pelajar yang sedang menuntut ilmu di berbagai belahan dunia atau menjadi agama tersendiri di platform twitter.

Ilustrasi: unsplash.com

Untuk brand yang baru saja melaunching produk, iklan menjadi salah satu cara menjangkau awareness sekaligus menarik calon pembeli. Iklan juga menjadi sarana menuangkan ide kreatif yang merepresentasikan produk yang diiklankan. Namun, pernahkah kamu melihat brand terkenal dengan produk yang itu-itu saja namun tetap beriklan? Apa masih perlu?

Siapa yang tak kenal Indomie? Mie instan kebanggaan Indonesia ini bahkan digadang-gadang menjadi alat diplomasi bagi para pelajar yang sedang menuntut ilmu di berbagai belahan dunia atau menjadi agama tersendiri di platform twitter dengan followers mencapai 62 ribu, ckckckck.

Cita rasa yang khas dan pas, bikin orang Indonesia susah move on ke merek mie instan lain. Bisa dibilang Indomie adalah identitas bangsa, setuju? Meskipun Indomie sudah melekat erat sebagai mie favorit orang Indonesia dengan rasa yang tiada duanya, nyatanya Indomie masih menyediakan budget iklan, baik di televisi, media cetak, media online, dan juga di media sosial. Kenapa?

Ilustrasi: indomie.co.id

Percayalah, menjadi terkenal saja tidak cukup di era di mana informasi dapat berubah dan berpindah dengan cepat, produk baru muncul silih berganti, yang lama diganti dengan yang baru, dan kompetitor terus berinovasi. Hal-hal inilah yang membuat masyarakat merasa terus dijejali informasi baru sehingga menyebabkan mereka mudah melupakan sesuatu yang sebelumnya mereka ketahui.

Tak ingin dilupakan dan ingin selalu menjadi top of mind merupakan alasan Indomie terus beriklan. Menurut Kenneth Roman dan Jane Mass dalam bukunya yang berjudul How To Advertise menjelaskan bahwa salah satu tujuan kampanye iklan yang dibuat oleh sebuah brand adalah customer retention. Customer retention merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan pelanggan lama yang telah memiliki ikatan personal agar tetap ingat dan menggunakan produk mereka.

Ilustrasi: indomie.co.id

Strategi customer retention yang dilakukan Indomie bukan tanpa alasan. Melihat industri mie instan yang semakin kompetitif dan terus menghadirkan inovasi melalui rasa bahkan dengan embel-embel mie sehat, membuat Indomie harus terus eksis sekaligus ingin menjadi top of mind para customernya. Nggak heran kalau iklan Indomie goreng masih terus berseliweran di televisi dengan ragam ide kreatif iklan yang ciamik. Good job, Indomie!

Bagaimana menurutmu? Kira-kira brand apa saja yang perlu melakukan customer retention meskipun mereka sudah terkenal? Atau malah pengen buru-buru bikin indomie? hehehehe